Persiapan
Mengamankan Belajar Tatap Muka 2021 dengan 8 Langkah ini
Pemerintah
sudah membuka izin penyelenggaraan pembelajaran tatap muka pada tahun 2021.
Publik masih banyak khawatir tentang aman dan tidak aman melakukan pembelajaran
tatap muka di tengah pandemi. Selain wajib mengikuti protokol kesehatan dalam
pembelajaran, sekolah juga harus melakukan pembatasan jumlah siswa yang belajar
di kelas.
Caranya bisa
dengan sistem shift, atau sistem ganjil genap, atau bergantian perminggu
belajar di sekolah. Pembatasan jumlah siswa tentu berdampak juga pada
pengurangan jumlah alokasi waktu belajar dan ketuntasan belajar. Lalu bagaimana
alternatif solusinya?
Belajar dari
pengalaman
Ketika
layanan tatap muka tidak dapat terpenuhi maka layanan pembelajaran jarak jauh
secara daring atau luring bisa menjadi solusi. Masa pandemi sudah mencetak gaya
belajar baru bagi sebagian besar siswa. Sekolah bisa melanjutkan dan
mengembangkan pemanfaatan aplikasi untuk mendukung pembelajaran. Seperti
beberapa aplikasi yang sudah banyak digunakan oleh guru dan siswa berikut ini.
1. Aplikasi Pembelajaran Daring: Beberapa
aplikasi ini bisa dimanfaatkan guru untuk mengunggah dan mengunduh materi
pembelajaran, memberi penugasan, serta memberi umpan balik pada hasil karya
siswa. Aplikasi yang dapat dimanfaatkan diantaranya Rumah Belajar, Google
Classroom, Microsoft Education, Facebook groups, WhatsApp Groups, atau Telegram
Grup.
2. Aplikasi Pertemuan Daring: Untuk
memfasilitasi pertemuan tatap muka daring, guru bisa memanfaatkan aplikasi
Zoom, Jitsi, YouTube Streaming, atau WhatsApp. Aplikasi pertemuan ini memang
memerlukan akses internet yang baik. Guru dan siswa bisa mengatur jadwal
pemanfaatannya agar bisa tetap rutin melakukan pembelajaran. Libatkan orang tua
agar mereka bisa membantu mendampingi anak atau membantu menyediakan kebutuhan
anak saat belajar dari rumah.
3. Aplikasi Penilaian Daring: Agar guru
bisa melakukan penilaian secara daring, mmanfaatkan aplikasi seperti Quizizz,
Google Form, atau manfaatkan asesmen kompetensi siswa Indonesia (AKSI) yang
bisa diakses melalui laman Puspendik Kemendikbud.
Sumber-sumber pembelajaran daring
juga perlu disediakan guru agar bisa dimanfaatkan oleh siswa. Mereka perlu
dilatih agar bisa mandiri memanfaatkan beragam sumber belajar untuk memecahkan
masalah sampai berkreasi dalam pembelajaran.
Sekolah perlu melakukan inovasi pembelajaran
yang bisa menjangkau semua siswa untuk belajar, baik pembelajaran tatap muka,
daring, maupun luring.
Mengamankan
pembelajaran tatap muka
Untuk
sekolah yang berencana membuat pembelajaran tatap muka, berikut beberapa hal
yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kesehatan warga sekolah.
1. Miliki
dokumen perizinan. Dasar pelaksanaan pembelajaran tatap muka adalah perizinan.
Dokumen ini harus dimiliki sekolah sebagai modal dasar menyelenggarakan
pembelajaran tatap muka.
2. Bentuk tim
satgas Covid-19 sekolah sebagai penanggungjawab persiapan dan pelaksana
protokol kesehatan di sekolah. Satgas juga menjadi pusat informasi progam
pencegahan Covid-19 selama pembelajaran tatap muka.
3. Lengkapi
sarana dan prasarana protokol kesehatan. Sediakan alat dan bahan protokol
kesehatan, seperti thermo gun, hand sanitizer, wastafel, sabun tangan, larutan
disinfektan, dan kecukupan air bersih.
4. Bersama
komite sekolah, satgas membuat check list kesiapan pembelajaran tatap muka.
Laporkan ke fasilitas kesehatan tentang kesiapan pembelajaran tatap muka dengan
melampirkan check list yang telah dibuat.
5. Bila
diperlukan ada surat pernyataan dari orang tua tentang bersedia atau tidak
bersedia anaknya belajar secara tatap muka. Orang tua yang tidak bersedia
anaknya tatap muka, diberikan pembelajaran jarak jauh dengan daring atau
luring.
6 Susun jadwal
pelajaran tatap muka untuk maksimal 50% dari keseluruhan siswa. Buat juga
pembelajaran daring atau luring bagi siswa yang belajar dari rumah.
7. Susun tata
tertib program kesehatan sekolah yang dipublikasikan kepada seluruh warga
sekolah dan orang tua siswa. Misalnya, menutup kantin sekolah, semua warga
sekolah diwajibkan membawa bekal dari rumah, tidak ada kegiatan berkelompok,
tidak ada kegiatan ekstrakurikuler atau olahraga di lapangan.
8. Pasang
rambu-rambu protokol kesehatan terkait pencegahan penularan Covid-19. Misalnya
area wajib masker, dilarang berkerumun, cara mencuci tangan, cara memakai
masker yang benar, dan protokol kesehatan lainnya.
Secara berkala satgas Covid-19
sekolah melakukan inspeksi ke kelas untuk mengingatkan pentingnya mengikuti
protokol kesehatan. Secara berkala juga, laporkan keadaan kesehatan warga
sekolah kepada fasilitas kesehatan terdekat.
Upaya ini sebagai bentuk
tanggungjawab kita bersama dalam memberikan layanan pendidikan terbaik yang
juga aman dan sehat untuk siswa di masa pandemi.